Monday, December 15, 2014

Lets Begin Again! My Review of Chanel Universelle Libre Poudre

Hai semua.. sudah lama sekali nggak menulis review di blog.. setelah hampir lebih dari setahun saya kembali ingin menulis lagi, melengkapi berbagai review singkat di instagram saya @prabawatipeni tentang berbagai produk yang sedang saya gunakan.

Kali ini saya mau mengulas tentang bedak tabur merk Chanel, salah satu merk kelas atas alias high end, berasal dari Prancis yang banyak mendapat review bagus. Saya sendiri baru kenal sama bedak ini setelah memakainya pada saat pernikahan (didandani oleh MUA) dan terkena racun Female Daily Forum :) Saya nggak nyesel tapi kok buat keracunannya karena dengan harga yang fantastis US$52  (saya beli ini hampir 700 ribu rupiah, wekkss) tetapi jumlah bedak yang sangat banyak, mungkin bisa dipakai lebih dari 1 tahun ini cukup hemat jadinya jika dipakai, apalagi buat saya tidak perlu pakai banyak-banyak sehingga sampai 6 bulan pemakaian sejak saya membelinya bedak saya masih sangaat banyak!

Yuk kita intip..

Kemasan bedak ini terbuat dari botol kaca bening di bagian bawah, serta dove di sisi samping yang mengelilinginya, tutupnya dari plastik berwarna hitam dengan logo khas Chanel berwarna putih. Kemasannya nggak bersahabat buat dibawa travelling apalagi saat dibuka wadahnya ini nggak ada inset (tutup kedua) hanya dilapisi oleh stiker plastik yang jika terkelupas semua bisa tumpah-tumpah. Bedak ini juga dilengkapi puff warna putih dengan tulisan Chanel yang teksturnya cukup halus namun tampak sangat jelek kalau sudah mulai sering dipakai, kayak punya saya...


Ini puff bawaannya bedak, maapkeun sudah kucel :p

Sebelum diblend

Setelah diblend

Warna yang saya punya adalah 30 naturale. Bedak ini ada 3 shade: 20 Clair, 30 Naturale, 40 Dore. Clair adalah warna beige yang lebih muda dari Naturale yang saya punya, sedangkan Dore adalah warna tergelapnya. Kalau kamu memiliki skin tone NC30-35 shade Naturale adalah yang paling cocok. Sedangkan NC10-25 bisa memakai Clair, Dore cocok untuk NC40 ke atas.

Kalau baca dari website Chanel deksripsi produk ini adalah sebagai berikut:

Ultra-soft loose powder provides sheer, light coverage with a soft matte finish, setting and perfecting makeup as it evens skin tone. Photo-reflective pigments help disguise imperfections without emphasizing lines.


Artinya: Bedak ini super halus, memiliki coverage tipis-ringan dengan hasil akhir soft-matte, menata dan menyempurnakan makeup menyatu dengan warna kulit. Pigmen yang dapat merefleksikan cahaya membantu menyamarkan ketidaksempurnaan tanpa menegaskan keriput.

Selama 6 bulan pemakaian produk ini di saya cukup baik menahan minyak di wajah, bedak ini memiliki sedikit bau yang khas produk Chanel, mengingatkan saya pada kosmetik zaman dahulu saat suka mencolek kosemtik Ibu saya, dan warna Naturale di saya sangat menyatu dengan warna kulit. Pemakaian bedak ini memang benar menyamarkan pori-pori, saya memakainya setelah memakai BB cream atau foundation  sebelum memakai blush on dan bronzer.


Kesimpulan:

Bedak ini cukup membuktikan apa yang diiklankan dan yang saya rasakan sama dengan review para beauty blogger bahwa bedak ini worthed every penny dan rasanya nggak usah beli bedak tabur lagi untuk setahun lebih ke depan setlah kenal sama produk ini, hehe. Kalau sudah habis saya akan membelinya kembali namun pada saat sale, sayangnya jarang sekali Chanel ini kena diskon. Saya bisa berharap Chanel diskon jika situs Saks Fifth Avenue maupun Nordstrom yang sedang mengadakan sale. 

Value of Money : $$$$
Tersedia di : Changi Airport, Singapore downtown departement store, Hongkong DFS, US Online shop seperti Nordstrom, Saks Fifth Avenue.

Thursday, May 8, 2014

Urban Decay Naked Palette Series

Halo, sudah lama ya nggak nulis di blog setelah posting perdana, hehehe.. Mari kita lanjutkan setelah bingung memilih kira-kira topic apa yang seru buat dibahas.

Saya pilihkan Urban decay naked palet ini karena paling laris dicari di online shop yang jualan kosmetik, termasuk di lapak saya. Padahal harganya nggak murah, di atas 700 ribuan untuk yang asli. Kalau yang replica saya nggak masukkin ya, karena harganya bervariasi antara 50 ribu-200 ribuan.

Sejak tahun 2010 Naked palet pertama yang diluncurkan udah ratusan ribu terjual di seluruh dunia, belum lagi yang replikanya, laris manis.  Warna yang natural serta pilihan warna yang banyak dan merknya yang udah terkenal bagus membuatnya jadi idola baik newbie makeup sampai beauty blogger dan makeup artist.

Sampai sekarang, sudah ada 4 palet eyeshadow yang ada dari Naked: Naked 1, Naked 2, Naked 3 dan Naked basic. Masing-masing seharga 54 USD dan 28 USD untuk basic. Urban decay juga mengeluarkan blush on palet yakni naked flush dengan harga sekitar 30 USD. Berhubung barangnya belum ada yang jual di counter resmi di Indonesia, kalau mau beli harus titip ke orang yang pergi ke luar negeri, paling dekat ke Sephora Malaysia atau Singapura, atau mencarinya di online shop. Pastinya harga di online shop bisa lebih mahal daripada kita konversikan ke rupiah dari harga di websitenya. 

Saya sendiri sangat suka dengan urban decay naked palet ini, pertama kali membelinya lewat teman yang sedang ke Singapura, seharga 660 ribu (harga SGD 7 ribu sekian) di tahun 2012 untuk Naked 1. Kemudian saya membelinya di onlineshop yang kini menjadi supplier lapak saya seharga 385 ribu untuk naked basic dan memenuhi hasrat koleksi Naked 3 saya, dibelikan oleh mertua sebagai oleh-oleh dari Dubai.

Naked 1 ini memiliki nuansa warna bronze sebagai base tonenya. 12 warna yang terdiri dari 2 warna matte dan 10 warna shimmer. Hampir 2 tahun menggunakan palet ini sangat sering masih banyak dan rasanya nggak habis-habis. Palet ini juga dilengkapi kuas yang cukup membantu untuk mengaplikasikan base eyeshadownya. Kemasan Naked 1 ini dari beludru dan ada bonus primer eyeshadow, berbeda dengan kemasan barunya yang hanya diberikan sample primer dalam sachet. 

Dari ke-12 warna di palet Naked 1 saya paling tidak ada 7 warna yang sering digunakan: Virgin, Sin, Naked, Buck, Smog , Toasted, dan Darkhorse.  Warna-warna tersebut sangat cocok dengan warna kulit saya yang kuning langsat dan memberikan efek natural meskipun saya memakainya untuk smokey eyes look. Kelebihan lainnya dari palet naked adalah warnanya sangat pigmented. Tanpa memakai primer pun akan tetap kelihatan dan tahan lama.




Untuk palet Naked 2 saya pernah mencobanya meskipun tidak memilikinya. Kebetulan saat menikah perias wajah saya memakai naked 2 sebagai riasan mata saya. Warnanya mirip dengan Naked 1 tapi coklatnya jauh lebih muda, dan lebih glamor. Kalau di websitenya warna naked 2 ini warna taupe alias warna coklat keabu-abuan. Pada kuasnya pun sudah dilengkapi 2 sisi berbeda, untuk base eyeshaow dan crease brush.





Di tahun 2013, meluncurlah Naked 3 yang amat fenomenal. Kehadirannya ditunggu-tunggu sama pecinta Naked karena warnanya lumayan berbeda dari seri sebelumnya. Naked 3 ini punya nuansa warna rose gold yang lebih romantis dan bagus untuk kulit yang pink under tonenya. Dari seri sebelumnya, Naked 3 ini paling banyak warna mattenya, ada 4 dan saya paling senang memakainya karena natural sekali. Kalau di kulit saya sendiri kurang keluar warna si Naked 3 ini, jadi kalau mau pakai eyeshadownya mesti pakai foundation yang 1 tingkat di atas warna kulit saya agar 'keluar' warnanya. Naked 3 ini juga dilengkapi kuas dua sisi, untuk base eyeshadow dan crease brush. Bonusnya sample primer potion, sama dengan kemasan baru Naked 1 dan 2.

Di youtube banyak banget yang buat tutorial menggunakan naked 3 ini, dan karena yang buat orang bule berkulit putih maka warnanya bagus banget di mereka, tapi tidak di saya, hahahaha. Meskipun begitu, saya tetap cinta sama palet ini, karena sangat cantik untuk dipakai bersama baju berwarna pastel, pink dan ungu. Kebetulan palet warna baju saya rata-rata warna tersebut sehingga tetap terpakai terutama untuk acara pesta. 



Naked basic agak berbeda dengan seri Naked 1, 2 dan 3. Naked basic terdiri dari 6 warna eyeshadow matte dengan kemasan yang kompak banget buat travelling karena nggak lebih besar dari telapak tangan! Warnanya pun lebih ke warna cream hingga coklat dan hitam yang matte. Untuk yang senang make up natural dan nggak mau neko-neko. Saya sangat senang membawa palet ini untuk berpergian jauh, 6 warna ini bisa dikombinasikan macam-macam mulai dari makeup yang tak nampak hingga black matte smokey eyes.

Kesimpulannya review dari Naked palette series ini cukup berarti untuk diperjuangkan, artinya nggak rugi kalau kamu mau nabung untuk punya eyeshadow palet ini. Selain lebih ekonomis punya eyeshadow palet daripada beli satuan, kamu juga punya variasi banyak untuk berkreasi dengan warnanya dan bisa dipakai untuk brow powder sampai eyeliner juga. Saya pun sering menggunakan shading menggunakan warna eyeshadow dari palet seperti coklat tua atau bronze. 

Tips saya untuk menabung saat ingin membeli palet ini jangan terlalu lama, karena seiring dengan waktu palet ini makin lama makin mahal, dan cepat banget habisnya! 

Semoga review kali ini bisa membantumu yang galau sama Naked palette yaa :)

Wednesday, March 19, 2014

Teliti dulu sebelum membeli, semedi dulu sebelum deal!!!

Postingan ini membahas tentang kiat-kiat memilih dan memilah serta membeli alat make up dan skin care.

Akui deh, suka tergoda lihat iklan yang kemasannya cantik, atau menariiik banget sampai kok rasanya ada 'magnet'nya untuk segera membeli hehehe.. Berarti marketing dan agen iklannya berhasil melakukan pekerjaannya dengan baik!!

Eits, tapi... ada triknya nih, khususnya buat yang awam sama dunia kosmetik dan perawatan kulit. Dibandingkan percaya sama testimonial di website resmi atau iklan yang dijual sama penjualnya, coba deh teliti dulu... Jangan yang nulis testimonialnya nggak bener-bener pakai produknya atau emang cuma dibayar alias jadi bintang iklan. Saya pribadi sebelum bener-bener tertarik sama satu produk, pasti wajib cari tahu dulu ke web beautyblogger atau di youtube. Mereka lebih banyak yang melakukan review dan testimonial secara independen, bahkan banyak juga yang langsung demo produknya dan nggak dibayar alias mereka sukarela sharing karena penasaran sama produk itu!

Jadi, saya coba bantuin teman-teman yang ingin tahu website apa aja sih yang suka dijadikan referensi beauty guru para beauty blogger dan MUA (make up artist). Emang nggak semua produk yang direview pasti akan sama dengan kondisi kulit kita tapi paling tidak dapat bayangan bentuk realnya seperti apa dan warnanya yang asli seperti apa. Begitu juga dengan produk yang direview tak semuanya di jual di Indonesia, jadi kalau pengen banget beli, mesti pre order ke lapak online shop.

Makeup Alley

Situs ini adalah forum kecantikan yang berasal dari US, isinya nggak cuma review produk tapi juga guideline, serta rekomendasi produk mana aja yang jadi pilihan terbaik dan terbanyak baik dari penggunanya maupun beauty editornya.  Mereka suka bikin TOP 10 berbagai produk kosmetik maupun skincare untuk dijadikan referensi sebelum kita membeli.


Temptalia

Blog ini sering banget dijadikan referensi para beauty blogger lainnya. Selain sangat lengkap review produknya, Temptalia juga menyediakan tutorial make up, serta guideline memilih warna foundation, berbagai colekan warna kosmetik, sampai duplikat kosmetik mahal yang sama bagusnya biar harga dan mereknya lebih murah (drugstore cosmetics).


Total Beauty

Buat yang butuh guidance lengkap tentang make up dan beauty bisa ditengok situs ini. Lengkap banget, mulai dari saran kecantikan, guideline,  juga reviewnya sistematis berdasarkan kategori macam konsmetiknya. Seperti makeupalley dia juga ada resensi produk terbaik yang digolongkan menjadi top buying products.

Female Daily

Di Indonesia juga ada loh situs komunitas beauty dan fashion lovers, didirikan oleh 3 orang beauty dan fashion freak, komunitas FD amat berkembang sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2007 lalu. Dari mulai fashion dan beauty blog, sampai forum khusus wanita ada di sini. Semuanya asli bikinan wanita Indonesia. Review produknya nggak terbatas yang punya luar negeri, merk asli lokal juga sering diulas dan mereka sering mengulas event kecantikan serta kontes yang berhadiah barang bermerk baik fashion maupun beauty. Nggak cuma itu, tapi juga ada halaman khusus untuk para member forum mereview kosmetik atau skincare apa saja yang mereka pakai untuk disharing dengan pembaca halaman web lainnya. Sangat membantu sebelum memutuskan mencari produk apa yang kita inginkan.



Sebenarnya banyak banget blog beauty blogger asli indonesia yang bagus juga, nggak sempet dibahas satu-satu di sini tapi akan saya cantumkan linknya:



Kalau ada yang lain kasih tahu ajaa ya di comment ntar ditambahin :D

Tuesday, March 18, 2014

When your pores are clogged the nightmare has just started..



Postingan perdana ini sedikit mengulik tentang masalah jerawat/acne. Pasti semua yang hidup pernah jerawatan kan? And so do i... Hanya aja, kali ini saya mulai resah soal acne vulgaris ini, pasalnya biasanya hanya jerawat kecil sekarang lebih sering bentuknya kistik (kista) jadi jerawatnya ada di bawah permukaan kulit (epidermis). Padahal dulu jarang banget jerawatan macam begini, hiks..

Memang sejak 3 bulan terakhir tidak perawatan lagi di dokter kulit dengan alasan: habis krimnya, makin mahal dan jauh booo apoteknya... :'(

Saya pecinta kosmetik sejati, sejatinya hobi dandan. Melukis wajah sudah jadi hobi sejak saya masih kecil, bahkan dulu saat wisuda sekolah dasar pun saya merias wajah sendiri! Seiring dengan perkembangan usia, tuntutan pekerjaan (yang ini agak lebay, tapi dosen saya selalu bilang bahwa dokter itu harus tetap menarik dilihat meski sudah semalam suntuk di rumah sakit) dan informasi yang bertambah tentang ilmu per'makeup'an membuat saya makin senang dan tertarik dengan dunia kecantikan. Tak heran kosmetik wara-wiri singgah di meja rias saya baik yang gratisan maupun nguras tabungan. Jerawat jadi hal yang biasa kalau memang lagi ga akur sama kosmetiknya. Tapi acne cystic ini benar-benar deh bikin peer!!

So, what is acne vulgaris?

Acne vulgaris itu adalah jerawat, peradangan di bawah kulit sehingga menimbulkan nodul atau papul (peninggian batas permukaan kulit) yang berisi sel radang yakni pus (nanah). Faktor-faktor pencetusnya bervariasi mulai dari  gen hingga  faktor lingkungan yang memengaruhi kondisi kulit.

Jadi jerawat itu bisa timbul karena apa?
1. hiperproliferasi folikular epidermis kulit dengan penyumbatan pori kulit
2. kelebihan produksi minyak kulit
3. adanya aktivitas bakteri (P.acnes)
4. Inflamasi (misalnya reaksi alergi pada obat/kosmetik)

Macamnya ada dari yang paling ringan hingga yang berat. Keempat penyebab jerawat itu juga nggak luput dari hormonal tubuh. Sehingga pada akhirnya pengobatannya pun salah satu caranya dengan mengendalikan hormon tersebut.

Jerawat ada yang tidak meradang dengan komedo yang terlihat maupun tidak dan ada juga yang meradang yakni berwujud pustul dan nodul (seperti bisul). Biasanya si jerawat ini mengenai kulit yang banyak kelenjar minyaknya. Gejala awalnya? peninggian permukaan kulit (papula) yang tiba-tiba muncul disertai nyeri jika disentuh.

Secara penampakan klinisnya bisa dikelompokkan seperti ini:
  • Comedonal acne: Ada komedo terbuka maupun yang tertutup tapi biasanya tidak ada papul atau nodul inflamasi
  • Mild acne: Ada komedo dan beberapa papulopustula 
  • Moderate acne: Ada komedo, papula inflamasi, jumlah yang lebih banyak dari yang mild acne
  • Nodulocystic acne: Ada komedo, lesi radang, nodul lebih dari 5 mm diameternya, dan biasanya ada bekas jerawatnya.
Mild Acne, grade I; multiple open comedones

Mild Acne, grade II; closed comedones.

Moderate Acne, grade III; papulopustules.
Severe Acne, grade IV; multiple open comedones, closed comedones, and papulopustules, plus cysts.

Fyuhh setelah baca kembali kitab merah kulit dan medscape bersyukur bahwa jerawat saya termasuk masih yang mild dan oke, bukan kistik itu hehehhe..

Terus, gimana cara ngobatinnya dong jerawat iniiii??

Teorinya sih begini...

1. Jangan pencetin jerawat
2. Jangan cuci muka pakai air hangat 
3. Oleskan obat jerawat
4. Puasa dulu pakai kosmetik
5. Segera ke dokter kulit jika tak membaik

Kelima teori itu bener, banget.. Tapi nggak selamanya bisa dipraktekan dan menghasilkan hasil yang memuaskan. Nggak mencetin jerawat itu bagi saya adalah hal yang tersulit selain menahan amarah di kala PMS saat bulan Ramadhan. Selain gatel pengen ngeluarin pus dari pustul atau mecahin nodul jerawat, rasanya sebel banget ngelihat mereka masih meradang di muka. Tapi hati-hati risikonya tanggung sendiri kalau mencetnya salah, terlalu kejam, maka hasilnya akan jadi luka, berair dan nambah parah berakhir jadi keropeng hitam. Hiiiii.. iya saya pernah begitu mencetin komedo dan berakhir panik karena dilakukan saaat menjelang pernikahan!

Jadinya belajar dari pengalaman, ketika mulai muncul jerawat yang nggak biasa (dimulai dengan wajah kayak ada bentol digigit nyamuk tapi lama-lama membesar dan tambah sakit) saya cepat-cepat cari obat jerawat yang mengandung asam salisilat atau benzoyl peroksida. Kebanyakan dari obat tersebut nggak berpengaruh, lebih tokcer gel jerawat dari dokter kulit. Hanya gel jerawat ini harus cepet dihabiskan karena gampang kering dan harus disimpan di kulkas!

Akhirnya saya harus memiliki cadangan jika gel jerawat ini sudah habis atau nggak layak pakai lagi..

La Roche Posay Effaclar Duo


La Roche Posay Cicaplast

2 produk yang gambarnya saya cantumkan ini adalah obat jerawat terampuh sepanjang masa untuk saya. Bedanya apa si effaclar duo dan cicaplast ini?

Effaclar duo saya pakai untuk jerawat yang sedang meradang dan paraaah sekali.. Efeknya sangat cepat untuk meredakan iritasi dan mengempeskan jerawat dengan pustul atau nodul.

Cicaplast saya pakai saat sudah mulai ada tanda seperti gigitan nyamuk tapi sakit meskipun belum meradang bener, dan terbukti sudah menggagalkan si jerawat untuk 'jadi'.

Sayangnya kedua produk ini nggak ada di Indonesia, paling dekat ke singapura belinya. Belum lagi karena produk ini awet banget (pakainya sedikit aja udah bisa rata ke seluruh wajah) saya jadi jarang nyetok, ketika mau pesen lagi, OL shopnya udah nggak buka lapak dia huhuhu..

Harganya juga nggak main-main, Effaclar dibanderol dengan harga sekitar 400 ribu rupiah dan cicaplast sekitar 250 ribu rupiah. Tapi untuk pencegahan jerawat yang biayanya bisa lebih dari itu, menurut saya sih pantas aja kok.

Sekarang akhirnya saya beralih ke produk lain yang ada preordernya paling tidak, jadi bisa pesan lagi ketika mau nyetok dan sejauh ini saya sudah seminggu pakai menghasilkan hasil yang baik :

Paula's choice clear kit extra strength
Yup.. Paula's choice nggak familiar seperti the body shop, face shop, clinique dll yang udah ada gerainya di sini. Produk amerika ini reviewnya bagus banget terutama untuk treatment acnenya. Saya coba yang extra strength karena sudah mulai parno dengan jerawat sehingga butuh benzoyl peroxide yang lebih kuat yaitu 5%.

Oke, colek dulu deh Paula's choice ini apa yukk..

Paula's choice itu merk yang didirikan oleh Jeng Paula Begoun, pereview make up produk di US dan dia terkenal banget dengan buku-buku panduan kosmetiknya. Hingga pada satu saat doi siyok karena bahan kosmetik yang digunakan perusahaan kosmetik itu ada yang ga sesuai dengan standar kesehatan. Akhirnya dia melakukan riset dibantu oleh tenaga ahli untuk menciptakan formula kosmetik yang aman dan juga nggak bohong sama konsumen.

Variasi produknya juga banyak mulai dari skincare sampai kosmetik. Selain perawatan jerawatnya yang terkenal bagus, anti agingnya juga terkenal ampuh dan harganya pun nggak semahal produk lain.

Clear kit yang saya coba ini versi sample untuk 2 minggu. Kok gitu? Iya, kan kalau beli produk baru, takut nggak cocok pasti maunya nyoba dulu, makanya Paula's choice ini mengeluarkan versi sample trialnya. Ukurannya 30 ml tiap botolnya. 

Ada 3 macam produk dalam 1 paket:

Facial cleanser
Exfoliant toner
Moisturizer

Ketiga produknya ini diclaim tidak menyumbat pori, meredakan iritasi dan kemerahan akibat radang, mencegah komedo, dan meredakan jerawat.

Terbukti ampuh? 

Saya dapat gambar testimonial ini dari seorang beautyblogger Indonesia, Shelley Suryadarma @Shelleymuc (IG)


Dia pakai clear kit extra strength untuk 1bulan pertama bersih dari jerawat dan setelah 6 bulan kembali mulus! 

Semoga hal yang sama berdampak pada saya juga ya, meskipun nggak separah ini sih kondisinya..
*fingercrossed*